Jumat, 17 Januari 2014

Contoh Makalah Agama - Teladan Orang yang Kokoh Tauhid/Akidah Islamnya


MAKALAH IMTAQ
D
I
S
U
S
U
N
oleh kelompok tiga :
·       Fathya Hayati Febrizka
·       Indry Julia Sari
·       Endah Pratiwi
·       Dian Tri Utami
·       Fandega yogisena

SMA PLUS NEGERI 7 BENGKULU
TAHUN AJARAN 2013/2014






KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT. sehingga kelompok 3 dapat menyelesaikan makalah Imtaq yang membahas tentang “BEBERAPA MASALAH TAUHID” dan “TELADAN ORANG YANG KOKOH TAUHID/AKIDAH ISLAMNYA”. Penulisan ini di buat secara ringkas dan padat sehingga mudah di pahami. Kami menyadari banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini oleh karena itu segala kritik yang membangun akan di terima dengan penuh ucapan terima kasih demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.


Bengkulu,    September 2013

Penulis Kelompok Tiga




 



DAFTAR ISI



·      BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG


·      BAB II
PEMBAHASAN
A.    BEBERAPA MASALAH TAUHID
B.    TELADAN ORANG YANG KOKOH TAUHID/AKIDAH ISLAMNYA

·      KESIMPULAN




BAB I
PENDAHULUAN



Dalam kehidupan yang fana ini ada dua golongan, orang-orang yang dapat mempertahankan akidahnya (kokoh), dan golongan orang-orang yang mudah luntur akidahnya (lemah). Tauhid berasal dari kata wahhada artinya mengesakan, menunggalkan. Secara singkat bertauhid berarti mengesakan Allah dalam segala perbuatan dan meyakini bahwa Dia sendirilah yang menciptakan, mengatur serta menguasai alam semesta beserta isinya (rububiyah-Nya), ikhlas beribadah kepada-Nya (uluhiyah-Nya) serta menetapkan baginya nama-nama dan sifat-sifat-Nya.






BAB II
PEMBAHASAN

A.    BEBERAPA MASALAH TAUHID
Menurut Syaikh Muhammad Al-Utsaimin beberapa masalah tauhid mencakup :
1.    Hikmah Penciptaan jin dan manusia
Bahwa jin dan manusia diciptakan untuk beribadah kepada Allah. Ini berlandaskan pada firman Allah yang artinya :
“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku”
(QS. Az-Zariat/51: 56)

2.    Ibadah adalah Tauhid
Ibadah harus didasarkan pada tauhid, maka kalau suatu aktivitas tidak didasarkan pada tauhid, aktivitas tersebut tidak dapat disebut sebagai ibadah.

3.    Siapa yang tidak mengakui tauhid dianggap tidak menyembah Allah
Jika seorang hamba tidak mengikuti ritual ibadah rasul (menyembah selain Allah) berarti tidak melakukan ibadah.

4.    Hikmah diutusnya para rasul
Bahwa para rasul diutus untuk menyeru umatnya kepada penyembahan Allah semata dang menghindari penyembahan terhadap Tagut.
5.    Risalah meliputi setiap umat
Hal ini berlandaskan firman Allah yang artinya “Dan sungguh, kami telah mengutus seorang rasul untuk setiap umat”.
(QS. An-Nahl/16: 36)

6.    Agama para nabi adalah satu
Allah mengutus para rasul untuk menyerukan keesaan Allah, seperti firman Allah yang artinya “Dan sungguh, kami telah mengutus seorang rasul untuk setiap umat (untuk menyerukan) ‘Sembahlah Allah dan jauhilah Tagut’ “
(QS. An-Nahl/16: 36)

7.    Satu masalah besar bahwa ibadah kepada Allah tidak terwujud kecuali dengan mengingat Tagut
Siapa yang menyembah Allah namun percaya akan Tagut. Maka dia tidak dianggap sebagai muwahid (orang yang bertauhid).

8.    Tagut bersifat umum berlaku untuk segala yang disembah selain Allah
Menurut Ibnul-Qayyim bahwa segala sesuatu yang diperlukan seorang hamba hingga kelewat batas dianggap sebagai sembahan atau berhala disebut Tagut.

9.    Kegunaan tiga ayat muhkamat dalam surah Al-An’am
Ayat-ayat tersebut menjelaskan diantaranya tentang keesaan Allah.

10.          Ayat- ayat muhkamat dalam surah Al-Isra
Ayat-ayat tersebut menjelaskan diantaranya tentang keesaan Allah (dilarang berbuat syirik).

11.       Satu ayat dalam surah An-Nisa yang disebut ayat sepuluh hak
Hak yang paling besar adalah hak Allah. Artinya jika seorang hamba melakukan kebaikan tetapidalam keadaan musyrik, tetap tidak akan mendapat pahala.

12.    Mengetahui hak Allah atas manusia
Hak Allah terhadap manusia adalah hak untuk disembah dan tidak menyekutukan.

13.    Mengetahui hak manusia (hamba) atas Allah jika mereka memenuhi hak-nya
Allah tidak akan mengazab seorang hamba yang tidak menyekutukan-Nya, namun sebaliknya bagi hamba yang melakukan syirik, maka mereka adalah pantas untuk mendapat siksa.

B.   TELADAN ORANG YANG KOKOH TAUHID/AKIDAH ISLAMNYA

Orang-orang yang kokoh dalam mempertahankan akidah islamnya, antara lain :

1.    Siti Masyithah
Siti Masyithah adalah sosok muslimah yang berbudi dan pandai menjaga iman. Pada waktu Raja Fir’aun memaksa agar mengakui bahwa Fir’aun itu adalah Tuhan, maka Siti Masyithah menolak dengan menjawab bahwa Tuhannya dan Tuhan Raja Fir’aun adalah Allah swt. Saat mendengar kalimat Allah, Sang Raja langsung murka, sehingga Siti Masyithah dan anak-anaknya dibawa ke tungku dengan kuali raksasa berisi air yang mendidih. Maka seluruh keluarga Siti Masyithah mati sebagai syuhada pembela agama yang kokoh akudahnya.

2.    Ashabul Kahfi
Ashabul Kahfi adalah tujuh orang pemuda yang dikejar-kejar oleh seorang raja yang zalim untuk dibunuh. Mereka dianggap sebagai perusak akidah nenek moyang raja dan keturunannya yang menyembah berhala. Raja tersebut bernama Diqyanus atau Decius (249-251 M), di Rumania.


 Firman Allah swt. dalam Al-Qur’an surah Al-Kahf ayat 25 :

وَلَبِثُوا فِي كَهْفِهِمْ ثَلَاثَ مِائَةٍ سِنِينَ وَازْدَادُوا تِسْعًا

Artinya: "Dan mereka tinggal dalam gua selama tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun."



Firman Allah swt. dalam Al-Qur’an surah Al-Kahf/18 ayat 13:

 نَحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ نَبَأَهُمْ بِالْحَقِّ إِنَّهُمْ فِتْيَةٌ آمَنُوا بِرَبِّهِمْ وَزِدْنَاهُمْ هُدًى

Artinya : "Kami ceritakan kepadamu (Muhammad) kisah mereka dengan sebenarnya. sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan kami tambahkan petunjuk kepada mereka."


Kala itu ada tujuh pemuda yang masih taat kepada agama yang dibawa oleh Nabi Isa as., dan tidak mau menyembah berhala. Mereka tertangkap oleh pasukan Raja Decius, dan dibawa menghadap Raja untuk diadili. Raja kemudian memerintahkan agar gua Gunung Yanjalus dijadikan kuburan bagi para pemuda tersebut, dengan cara menutup pintu gua dengan batu besar. Raja mengira dengan cara demikian maka para pemuda itu akan mati. Setelah sekian lama berlalu, Allah kemudian membangunkan mereka. Peristiwa itu menjadikan penduduk negeri semakin bertambah keyakinannya kepada kekuasaan Allah swt.






KESIMPULAN

Jadi, sebagai umat islam, kita harus bisa mengesakan Allah dalam segala perbuatan dan meyakini bahwa Dia sendirilah yang menciptakan, mengatur serta menguasai alam semesta beserta isinya. Dan dapat menjadi orang yang kokoh Tauhid/akidah islamnya. Jangan menjadi orang yang menyekutukan Allah atau melakukan hal syirik. Dan jauhila hal-hal buruk yang Allah larang dan mendekatlah ke jalan yang benar.


0 komentar:

Posting Komentar

 

Fathya Hayati Febrizka Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template